Perbedaan Air Isi Ulang dan Rebusan ~ Air menjadi sumber kehidupan untuk makhluk hidup di bumi. Dengan adanya air, kita bisa menjalankan segala aktivitas dengan baik. Dalam sehari, setidaknya manusia membutuhkan 8 gelas air atau setara dengan 2 liter air. Air minum dapat kita peroleh dari air minum isi ulang, air mineral atau bisa juga dengan merebus air keran.
Tidak semua daerah memiliki sumber air yang cukup untuk dikonsumsi. Contohnya saja saat musim kemarau tiba, cukup banyak daerah di Indonesia yang mengalami kekeringan sehingga kebutuhan air bersih untuk diminum sangat sedikit, jika ini terjadi salah satu caranya dengan membeli air minum isi ulang atau air mineral. Dan sebaliknya, suplai air minum isi ulang pun juga terbatas, sehingga untuk minum masyarakat memanfaatkan air keran yang direbus.
Pengertian dan Proses Produksi Air Isi Ulang
Air isi ulang adalah air yang diproses melalui berbagai tahapan penyaringan, mulai dari sedimentasi, karbon aktif, hingga teknologi ultraviolet (UV). Proses ini bertujuan untuk menyaring partikel, mikroorganisme, dan zat berbahaya agar air menjadi aman dikonsumsi.
Proses penyaringan air isi ulang umumnya melibatkan:
-
Filter karbon aktif untuk menghilangkan bau, rasa, dan klorin
-
Cartridge filter mikro (1–5 mikron) untuk menyaring partikel halus
-
Lampu UV untuk membunuh bakteri seperti E. coli, Giardia, dan Salmonella
-
Housing filter sebagai wadah perlindungan dari kontaminasi
Keunggulan air isi ulang:
Praktis dan mudah diperoleh
Harga terjangkau
Sudah melalui proses penyaringan berkali-kali
Dapat dibeli sesuai kebutuhan (per galon)
Kekurangan air isi ulang:
Tergantung pada kualitas peralatan dan kebersihan depot
Tidak semua depot memiliki izin resmi atau standar mutu yang baik
Risiko kontaminasi jika galon tidak higienis
Pengertian dan Proses Pengolahan Air Rebusan
Air rebusan adalah air dari sumber seperti PDAM atau sumur yang dimasak hingga mendidih untuk membunuh mikroorganisme patogen. Perebusan biasanya dilakukan selama minimal 5–10 menit setelah air mencapai suhu 100°C agar bakteri dan virus dapat mati secara optimal.
Keunggulan air rebusan:
Murah dan mudah dilakukan di rumah
Tidak memerlukan teknologi atau alat khusus
Bisa dilakukan kapan saja
Kekurangan air rebusan:
Tidak menyaring zat kimia seperti logam berat, pestisida, atau klorin
Mengonsumsi waktu dan energi (listrik atau gas)
Jika tidak dilakukan dengan benar, bakteri tetap bisa bertahan
Perbandingan dari Sisi Keamanan Kesehatan
Aspek | Air Isi Ulang | Air Rebusan |
---|---|---|
Mikroorganisme | Dibunuh dengan UV, hasil bisa mencapai 99,99% | Dibunuh dengan perebusan (jika cukup suhu/waktu) |
Zat kimia | Disaring (tergantung jenis filter yang digunakan) | Tidak hilang jika hanya direbus |
Risiko kontaminasi | Ada, jika depot tidak higienis atau galon tidak bersih | Ada, jika air bersumber dari saluran yang tercemar |
Mana yang Lebih Efisien dan Praktis
-
Air isi ulang unggul dari sisi kepraktisan. Anda tidak perlu memasak, tinggal beli dan minum langsung.
-
Air rebusan cocok bagi masyarakat di daerah yang sulit menjangkau depot atau ingin berhemat.
Namun, keduanya tetap memerlukan pengawasan kualitas sumber air. Air isi ulang memerlukan depot bersertifikat dan air rebusan membutuhkan sumber air yang bersih dan tidak tercemar.
Tips Memilih Air Minum yang Aman
Agar tetap aman dalam mengonsumsi air, berikut beberapa saran:
-
Pastikan depot air minum memiliki izin edar resmi dan terdaftar di dinas kesehatan.
-
Periksa kondisi galon, pastikan tidak berlumut, tidak bau, dan bersih.
-
Jika merebus air, gunakan sumber air PDAM atau sumur yang sudah diuji.
-
Didihkan air selama minimal 10 menit, lalu simpan dalam wadah tertutup bersih.
-
Uji kualitas air Anda ke laboratorium, minimal sekali dalam setahun jika menggunakan sumur pribadi.
Pilih Sesuai Kebutuhan dan Kondisi
Air isi ulang maupun air rebusan sama-sama dapat menjadi sumber air minum yang aman, selama proses pengolahannya benar. Pemilihan di antara keduanya harus disesuaikan dengan kondisi daerah, sumber air, dan kemampuan masyarakat.
Jika Anda tinggal di daerah urban dengan akses mudah ke depot terpercaya, air isi ulang bisa menjadi pilihan utama.
Namun jika Anda berada di daerah terpencil dengan keterbatasan akses, air rebusan tetap menjadi solusi efektif.
Mana yang Lebih Baik
Jadi dari kedua pilihan tadi, manakah yang lebih baik? Keduanya sama-sama baik. Untuk air minum isi ulang, Anda harus mengetahui terlebih dahulu sistem penyaringan yang digunakan seperti apa dan usaha air isi ulang harus memiliki izin juga memenuhi persyaratan dalam pengelolaan air.
Dan untuk air rebusan, sebaiknya pilihlah sumber mata air yang terbaik, bersih dan bebas dari pencemaran. Air yang terlihat jernih, belum tentu aman untuk dikonsumsi. Rebuslah air dengan suhu diatas 100 derajat celcius, karena sebagian besar organisme tidak bisa bertahan dengan suhu ini.
Sekian informasi terbaru April 2025 dari invi.co.id mengenai Perbedaan Air Isi Ulang dan Rebusan, Manakah yang Lebih Baik?~ semoga bermanfaat bagi bapak/ibu semuanya, silahkan feel free saja untuk menghubungi Kontak CS INVIRO. Terimakasih selamat bergabung dan menjadi mitra INVIRO. Semoga kesuksesan, kesehatan & kebahagiaan senantiasa dilimpahkan kepada Bapak/Ibu sekeluarga sekalian. Perbedaan Air Isi Ulang dan Rebusan